Skip to main content

Posts

4 Manfaat Lompat Tali Bagi Kesehatan

Sebagai seorang anak, Anda dapat sering bermain lompat tali dengan teman-teman. Jika Anda terus melakukan aktivitas ini hingga sekarang, tubuh bisa mendapatkan banyak manfaat sehat. Lompat tali mungkin tampak seperti aktivitas yang menyenangkan. Siapa yang menyangka jika rutinitas itu ada, ada empat manfaat yang bisa diperoleh tubuh, seperti halaman Health, pada Selasa (6/12/2018). 1. Membentuk bagian atas tubuh Lompat tali adalah cara yang menyenangkan untuk mengaktifkan dan memahat tubuh bagian atas. "Mungkin tampak bahwa hanya pergelangan tangan dan tangan yang bekerja, tetapi sebenarnya bahu dan tubuh bagian atas juga bekerja untuk mengontrol dan menstabilkan tali," kata profesor ilmu olahraga di Huntingdon College, Inggris, Michele Olson. 2. Kepadatan tulang kaki meningkat Menurut data dari Journal of Applied Physiology, wanita muda yang bermain tekun lompat tali tiga kali seminggu selama enam bulan meningkatkan kepadatan mineral tulang. Tentu saja, ini membuat
Recent posts

Pola Makan Sehat Saat Berpuasa Agar Terhindar dari Kolesterol Tinggi

Mempertahankan diet sehat selama bulan suci Ramadan adalah tantangan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kolesterol tinggi. Karena kebanyakan orang cenderung memilih makanan atau camilan paling mudah diakses, seperti gorengan dan makanan berlemak lainnya. Tanpa disadari, makanan ini sangat berbahaya bagi tubuh. Sudah diketahui bahwa Goreng mengandung lemak jenuh yang merugikan kesehatan, sama seperti junk food atau fast food yang sering dipilih sebagai menu berbuka. Berikut beberapa tips jual crystal x untuk menjaga asupan makanan Anda agar kadar kolesterol tidak tinggi selama bulan puasa, dikutip di Health24, Selasa (22/5/2018): Konsumsi makanan kaya serat Makanan dengan serat sangat berguna untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi. Saat fajar, Anda bisa makan roti gandum atau sereal dengan beberapa buah ekstra. Untuk berbuka puasa, Anda bisa memilih pasta atau nasi merah dengan sayuran untuk dimakan. Memasak dengan metode yang lebih sehat Cara memasaknya akan mem

Ingin Tubuh Rileks? Konsumsi 5 Jenis Teh Bebas Kafein Ini

Seperti kopi, teh juga mengandung zat dengan kafein, meski tidak banyak. Nah, jika Anda mencari cara meninggikan badan jenis teh yang bisa membuat Anda rileks setelah meminumnya, Anda bisa mencoba teh berikut yang dikutip dari thehealthsite.com. Jelai teh Teh jelai banyak diminum di udara panas karena efeknya untuk mendinginkan tubuh. Selain itu, teh jelai juga bermanfaat untuk mengendalikan kadar gula darah dan kaya lignan, antioksidan untuk mengurangi kanker dan penyakit jantung. Teh adas Teh adas dikenal sebagai teh yang bermanfaat dalam mengurangi panas tubuh. Sepatu bunga teh Sepatu bunga juga bisa digunakan untuk membuat teh. Cantik ini mengandung antioksidan dan melawan kolesterol serta membersihkan hati. Teh biji ketumbar Biji ketumbar bersifat anti diabetes dan anti radang. Rebus 1 sendok teh biji ketumbar dan minumlah airnya. Mint daun teh Daun Mint menyegarkan tubuh. Rebus daun dan minum air matang tambahkan beberapa tetes jus lemon untuk meningkatkan manfaat

Tips Ampuh Untuk Atasi Masalah Bau Badan

Sedih atau mengganggu bau badan seseorang, adalah hal yang sulit yang tidak bisa diucapkan secara blak-blakan. Seringkali, ini tertipu dengan cara yang menutupi bau bodi, seperti menggunakan deodoran atau parfum. Sayangnya, hal itu tidak akan memecahkan masalah bau badan. Untungnya, ada cara alami yang segar dan bersih untuk menghentikan bau badan yang tidak diinginkan. Untuk menyingkirkannya, penting diketahui kapan bau badan sering muncul. Pemandian yang kotor atau jarang dapat menyebabkan bau kelenjar apokrin yang tidak sedap, terletak di ketiak, alat kelamin dan di sekitar puting susu. Begitu pula di kelenjar ekrin, yang ada di ketiak, tangan dan kaki, saat berinteraksi dengan bakteri pada kulit. Untuk menghindari bau badan dan juga berkeringat berlebihan, buatlah cara melancarkan haid mudah ini untuk memastikan kulit tetap kering dan tidak berbau. 1. Bercukur ketiak Banyak bulu di ketiak bisa membuat daerah lembab bagi bakteri. Rambut dan rambut mudah menyerap bau dan b

Cara Meningkatkan Kolesterol Baik Dalam Tubuh

Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata kolesterol untuk pertama kalinya? Kemungkinan besar mereka berhubungan langsung dengan penyakit jantung, atau stroke. Kolesterol sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk membantu membangun sel baru sehingga tubuh bisa terus berfungsi normal. Selain itu, kolesterol juga membantu tubuh memproduksi vitamin D, serangkaian hormon dan asam empedu untuk mencerna lemak. Namun, jika kolesterol berlebihan, ini membahayakan kesehatan. Sebenarnya, bagaimana Anda meningkatkan kolesterol baik tanpa menambahkan kolesterol jahat? Di dalam darah, kolesterol diangkut oleh protein. Gabungan, keduanya disebut lipoprotein. Dua jenis utama lipoprotein adalah low density lipoproteins (LDL) yang biasa disebut kolesterol jahat dan high density lipoprotein (HDL) biasa disebut kolesterol baik. LDL bertanggung jawab untuk mengangkut kolesterol dari hati ke sel yang membutuhkan. Tetapi jika jumlah kolesterol melebihi kebutuhan, bisa dipasang di dinding arteri dan menyeba

Ingin Mengurangi Resiko Kanker Paru? Ini Rahasianya

Kaya lemak seperti daging merah, mentega dan makanan gorengan tidak hanya meningkatkan risiko obesitas dan penyakit kardiovaskular. Sebuah studi terbaru oleh makanan yang disebut lemak Amerika Serikat juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Yu Danxia Medical Center di Vanderbilt University di www.carakuhidupsehat.com Nashville, Tennessee, mengatakan, risiko kanker paru-paru meningkat 14 persen pada orang yang suka makanan berlemak makan. Risiko meningkat 15 persen jika Anda memiliki kebiasaan merokok. "Studi kami menunjukkan bahwa diet yang sehat juga berisiko mengurangi risiko kanker paru-paru, terutama bagi perokok atau mantan perokok, mengurangi asupan lemak tidak hanya mengurangi risiko kanker paru-paru tetapi juga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, "kata Yu. Penelitian dilakukan dengan menganalisis 10 studi dari Amerika Serikat, Eropa dan Asia, dengan total lebih dari 1,4 juta peserta. Penelitian dilakukan selama 9 tahun dan menemukan sekitar 18.8